src='https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js'/>

Thursday 7 February 2019

Lebih jauh tentang Bendung Kamijoro yang bikin kepo banyak orang

Kamijoro Park 

SENTOLO.COM - Kecamatan Pajangan Kabupaten Bantul memiliki sebuah Pintu Air yang telah berada sejak abad 19. Pada awalnya pintu air ini dibangun oleh seorang seorang pengusaha pabrik gula keturunan Belanda Jerman (tidak diketahui nama) karena melihat pada saat itu daerah Pajangan, Srandakan, Kretek dan Sanden selalu mengalami kekurangan air.

Orang sekitar biasa menyebutnya "Ngantru Kamijoro" atau "Intake Kamijoro". Intake berasal dari bahasa Inggris yang berarti Pipa Masuk atau Pintu Air yang biasa digunakan untuk pengairan. Dengan berjalannya waktu warga sekitar menyebutnya dengan Dam Kamijoro.
Di lokasi ini terdapat sebuah prasati di bagian depan Intake Kamijoro yang bertuliskan tentang waktu pertama kali dibuat pada 28 Februari 1924 dan selesai pada 1939 tertanda Sri Sultan HB VIII dan Gubernur Belanda P.W Jonquiere. Dan Dam Kamijoropun dijadikan Warisan Budaya pada tahun 2008 oleh Sri Sultan HB X yang ditujukan kepada Perhimpunan Petani Pemakai Air (P3A) Kabupaten Bantul dan disekitarnya dibuatkan taman kecil dengan naman Taman Belanda.

Intake Kamijoro terletak di Dusun Plambongan Desa Triwidadi Pajangan Bantul membelah Sungai Progo sepanjang 69 km dari arah Timur ke Selatan. Sungai Progo yang terkenal memiliki arus deras dan memiliki hulu dari Kaki Gunung Sindoro Wonosobo dan bermuara di Laut Selatan wilayah Pandansimo Srandakan Bantul. Intake atau Dam ini memiliki fungsi utama sebagai pengairan untuk segala kebutuhan warga saat itu seperti untuk pertanian dan perkebunan dan terus terpakai hingga sekarang. Warga sangat terbantu dengan adanya Intake ini terlebih saat ini Pemerintah Pusat melalui Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sedang membangun Intake menjadi sebuah bendungan besar dengan nama Bendungan Kamijoro.

Dilansir melaui web Kementrian PUPR bahwa proyek Bendungan Kamijoro ini dikerjakan sejak tahun 2016 dan ditargetkan akan selesai pada 2019 dengan memakan biaya sekitar 200 milyar lebih. Dan nantinya diharapkan Bendungan Kamijoro dapat mengairi 2.370 hektar persawahan warga sekitar Bantul yang berdampak meningkatnya produksi pertanian rakyat.
Sungatno warga sekitar mengatakan,” Dengan adanya bendungan ini mudah-mudahan daerah Pajangan dan sekitarnya tidak akan kekeringan lagi seperti sekarang,sumur rumah dan sawah kering akibat kemarau ini,” ujarnya saat diwawancara dilokasi Intake Kamijoro,

Selain untuk mengairi persawahan di wilayah Kabupaten Bantul, dengan dibangunnya kembali bendungan Kamijoro ini juga akan memberikan pasokan air bersih ke Kulon Progo. Rencananya pasokan air ke Kulon Progo akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih di New Yogyakarta International Airport dan kawasan peruntukan industri Sentolo.

Bangunan bendungan yang baru juga menarik minat banyak orang untuk ingin tahu lebih dekat ke lokasi yang juga telah dilengkapi dengan taman rekreasi dengan desain yang eksotis. Dari lokasi taman baru ini para pengunjung bisa memandang sungai Progo dan alam sekitarnya dengan lebih leluasa. Bisa selfie di beberapa spot yang menarik tentunya.

Keindahan arsitektur Taman Bendung Kamijoro di Kaliwiru desa Tuksono ini telah menjadi pembicaraan yang ramai di media sosial online dan bahkan video-video tentang Taman Bendung Kamijoro ini telah menjadi viral di dunia maya. Tidak heran jika beberapa minggu ini terjadi ledakan pengunjung ke obyek wisata baru ini.

Bagi anda yang ingin membuktikan keindahan pemandangan taman di pinggir sungai Progo ini bisa datang ke lokasi dari beberapa jalan, antara lain melalui Jln Yogya - Wates Km 18 pas traffic light perempatan Ngelo ke timur sampai Kaliwiru, atau melalui jalan Brosot - Lendah menuju Kaliwiru. Saat ini hanya dua jalur jalan inilah yang cukup representatif bagi anda yang menggunakan sarana transportasi kendaraan roda empat maupun roda dua.

No comments:

Post a Comment