SENTOLO.COM – Hari Jumat pagi tadi tanggal 22 Pebruari 2019, Kecamatan Sentolo telah mengawali Gerakan Serentak Pemberantasan Sarang Nyamuk atau GERTAK PSN. Sebuah kebijakan baru Pemerintah Daerah Kabupaten Kulon Progo dalam upaya mengatasi masalah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang di awal tahun 2019 ini menunjukkan indikasi adanya peningkatan kasus di beberapa wilayah. Gerakan ini melibatkan berbagai pihak antara lain Kecamatan Sentolo, Puskesmas Sentolo 1 dan Sentolo 2, Polsek Sentolo, Koramil Sentolo, Pemerintah Desa se Kecamatan Sentolo, sekolah-sekolah di semua tingkatan serta warga masyarakat umum lainnya.
Selama 4 hari berturut-turut Tim
Pokjanal Gertak PSN Kecamatan Sentolo akan mensosialisasikan Gertak PSN ke 8
Desa dengan metode siaran keliling ke lokasi-lokasi strategis, antara lain di
komplek kegiatan masyarakat seperti pasar, sekolah, pemukiman padat penduduk
dan pusat pelayanan masyarakat. Diharapkan dengan sosialisasi ini keterlibatan
masyarakat akan semakin nyata dan bisa merespon kebijakan ini untuk diterapkan
sebagai perilaku hidup sehari-hari, khususnya terkait bagaimana mengelola
lingkungan tempat tinggal mereka agar tetap bersih dan sehat bebas dari nyamuk.
GERTAK PSN memang sangat penting
untuk segera dilaksanakan, karena fakta menunjukkan bahwa secara nasional,
kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) semakin bertambah. Berdasarkan data yang
dirilis oleh Kementerian Kesehatan, jumlah kasus DBD per 29 Januari 2019
mencapai 13.683 dengan jumlah meninggal dunia 133 jiwa.
Ternyata jumlah tersebut terus
bertambah ditandai dengan jumlah kasus DBD hingga 3 Februari 2019 yang mencapai
16.692 kasus dan 169 orang di antaranya dinyatakan meninggal dunia. Kasus
terbanyak ada di wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, NTT, dan Kupang.
GERTAK PSN ini pada prinsipnya mengajak masyarakat dan semua
lembaga baik pemerintah maupun swasta untuk peduli dengan kebersihan lingkungan
dengan melaksanakan kegiatan 3M Plus yaitu : segala
bentuk kegiatan pencegahan seperti 1) Menaburkan bubuk larvasida pada tempat
penampungan air yang sulit dibersihkan; 2) Menggunakan obat nyamuk atau anti
nyamuk; 3) Menggunakan kelambu saat tidur; 4) Memelihara ikan pemangsa jentik
nyamuk; 5) Menanam tanaman pengusir nyamuk, 6) Mengatur cahaya dan ventilasi
dalam rumah; 7) Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang
bisa menjadi tempat istirahat nyamuk, dan lain-lain.
PSN perlu ditingkatkan terutama pada musim penghujan
dan pancaroba, karena meningkatnya curah hujan dapat meningkatkan tempat-tempat
perkembangbiakan nyamuk penular DBD, sehingga seringkali menimbulkan kejadian
luar biasa (KLB) terutama pada saat musim penghujan.
Selain PSN 3M Plus, sejak Juni 2015 Kemenkes
sudah mengenalkan program 1 rumah 1 Jumantik (juru pemantau jentik) untuk
menurunkan angka kematian dan kesakitan akibat Demam Berdarah Dengue. Gerakan
ini merupakan salah satu upaya preventif mencegah Demam Berdarah Dengue (DBD)
dari mulai pintu masuk negara sampai ke pintu rumah.
Terkait dengan program 1 rumah 1 jumantik
ini di wilayah Kecamatan Sentolo tengah dirintis untuk menjadikan para siswa
sekolah sebagai juru pemantau jentik nyamuk di rumah masing-masing. Para siswa
akan melaporkan hasil pemantauan mereka kepada guru kelas masing-masing. Dari
hasil pemantauan para siswa ini akan menjadi bahan evaluasi Tim Pokjanal DBD
dalam mengambil langkah-langkah penanganan lanjutannya.