src='https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js'/>

Saturday 3 August 2019

Pedhut Karang Kemuning Juara Festival Kethoprak 2019

SENTOLO.COM - Ketoprak (bahasa Jawa: kethoprak)  adalah sejenis seni pentas drama tradisional yangdiyakini berasal dari Surakarta dan berkembang pesat di Yogyakarta, oleh karena itu kesenian ini sering disebut sebagai Ketoprak Mataram. Pada mulanya, ketoprak menggunakan iringan lesung (tempat menumbuk padi) yang dipukul secara berirama sebagai pembuka, iringan saat pergantian adegan, dan penutup pertunjukan sehingga terkenal disebut sebagai Ketoprak Lesung. Dalam perkembangannya, Ketoprak kemudian menggunakan iringan gamelan jawa, dan penggarapan cerita maupun iringan yang lebih rumit. Bahkan sekarang kethoprak juga telah dikemas dalam format tampilan festival dan lomba yang durasi waktu lebih pendek tetapi tetap harus mempertahankan alur ceritera dan setting tempat maupun waktu.

Tema cerita dalam sebuah pertunjukan ketoprak bermacam-macam. Biasanya diambil dari cerita legenda atau sejarah Jawa, meski juga ada cerita fiksi. Banyak pula diambil cerita dari atau berseting luar negeri (yang terkenal adalah cerita Sampek Engtay). Tetapi tema cerita tidak pernah diambil dari repertoar cerita epos (wiracarita): Ramayana dan Mahabharata.

Dalam rangka melestarikan dan mengenalkan kembali kesenian kethoprak, Dinas Kebudayaan Kabupaten Kulon Progo, telah menyelenggarakan kegiatan Gelar Budaya Jogja berupa Festival Kethoprak se Kabupaten Kulon Progo tahun 2019 yang dibiayai melalui Dana Keistimewaan dengan mengambil tempat  di Taman Budaya Kulon Progo. Festival kethoprak ini diselenggarakan selama 4 hari mulai 17-20 Juli 2019 dan diikuti oleh 12 kontingen kethoprak yang berasal dari 12 kecamatan.

Festival Kethoprak merupakan agenda rutin tahunan yang dilaksanakan oleh Dinas Kebudayaan Kabupaten Kulon Progo. Juri dalam festival ini berasal dari kalangan seniman, dosen perguruan tinggi seni, serta aktor seni panggung dan tokoh budayawan. Ada lima orang juri yaitu : Marsidah (Seniman Yogyakarta), Imam Safii (DKKP), Pardiman Joyonegoro (Seniman Yogyakarta), Erlina Panca, M.Sn (ISI Yogyakarta) serta Drs. Susilo Nugroho (Seniman Yogyakarta). Dalam festival kethoprak 2019 sebagai peraih  Juara I adalah kontingen dari Kecamatan Pengasih dengan nilai 2.250, Juara II dari Kecamatan Sentolo dengan nilai 2.125, Juara III dari Kecamatan Girimulyo dengan nilai 1.975, Juara IV dari Kecamatan Panjatan dengan nilai 1.800, dan Juara V dari Kecamatan Samigaluh dengan nilai 1.750.

Selain lima kejuaraan, terdapat beberapa penghargaan perorangan diantaranya Sutradara Terbaik diraih Kecamatan Pengasih, Penata Iringan Terbaik diraih Kecamatan Panjatan, Penata Artistik Terbaik diraih Kecamatan Nanggulan, Pemeran Utama Putra Terbaik diraih Kecamatan Sentolo, Pemeran Utama Putri Terbaik diraih Kecamatan Girimulyo, Pemeran Pembantu Putra Terbaik diraih Kecamatan Pengasih, Pemeran Pembantu Putri Terbaik diraih Kecamatan Pengasih, dan Penata Rias & Busana Terbaik diraih Kecamatan Pengasih.

Dalam festival kerhoprak tahun ini kontingen kecamatan Sentolo menampilkan lakon “Pedhut Karang Kemuning” dan berhasil tampil sangat memuaskan sehingga mendapatkan aplaus dari para penonton dan juri. Pedhut Karang Kemuning adalah judul ceritera yang disuguhkan Tim Kethoprak Kecamatan Sentolo pada Festival Kethoprak Kulon Progo pada tanggal 19 Juli 2019 lalu. Predikat Juara diraih kontingen ini dan salah satu pemainnya mendapat penghargaan sebagai Pemeran Utama Terbaik Putra.

Pedhut Karang Kemuning mengisahkan tentang intrik yang terjadi di sebuah kademangan yakni kademangan Karang Kemuning. Ceritera ini mengambil latar waktu masa perang Pangeran Diponegoro tahun 1825 - 1830. Alkisah pada suatu malam Demang Karang Kemuning terbunuh secara misterius oleh seseorang tak dikenal. dan peristiwa itu kemudian menimbulkan intrik di lingkungan kademangan.



Download Pedhut Karang Kemuning seri 1

Download Pedhut Karang Kemuning seri 2

Download Pedhut Karang Kemuning seri 3 Tamat.

No comments:

Post a Comment